Banda Aceh – Pujatvaceh.com –  Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Ferry Irawan menyebutkan, bahwa peningkatan pemberdayaan perempuan dan kemudahan akses keuangan akan bisa menurunkan angka kemiskinan.

Hal ini dikatakan Feri saat pelantikan Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Aceh di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Minggu (27/8/2023). Pemberdayaan kelompok UMKM yang dilakoni oleh kelompok perempuan dan kemudahan akses keuangan untuk permodalan, merupakan pendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia agar bisa menjadi negara maju di tahun 2045.

Dikatakan Ferry, pertumbuhan ekonomi yang ditopang dari pemberdayaan UMKM ini bakal membantu target Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional di tahun 2045.

“Secara nasional, angka kemiskinan di Indonesia memang terus menurun, dan saat ini target pemerintah adalah menurunkan angka kemiskinan ekstrem, yakni nol persen di tahun 2024,” kata Ferry Irawan, Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator  Bidang Perekonomian.

“Kementerian perekonomian juga diamanahkan untuk pemberdayaan ekonomi, dan program pemberdayaan perekonomian perempuan yang dilakukan FPPI memang sejalan dengan program kementerian, apalagi sekarang juga ada program inklusi keuangan yang memang harus dilakukan secara bersama oleh semua pihak,” jelas Ferry.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP FPPI Pusat, Marlinda Irwanti juga meluncurkan program pemberdayaan ekonomi kerja sama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian bernama Mujahidah Malahayati, yang merupakan program kolaborasi untuk mendorong kebutuhan UMKM, pesantren, pemberdayaan perempuan dan pemuda melalui keuangan inklusi.

Dirangkai dengan penandatanganan MoU dengan pihak perbankan dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di antaranya, Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional I Aceh mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 750 juta, kepada empat UMKM di bawah binaan FPPI Aceh.

Sedangkan Bank Aceh Syariah menyalurkan KUR Rp 120 juta, untuk tiga UMKM di bawah binaan FPPI Aceh. PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Lhokseumawe menyumbang setengah ton pupuk untuk diserahkan kepada perempuan-perempuan petani di Aceh di bawah binaan FPPI Aceh.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh, Meutia Juliana dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Aceh terus memberi dukungan kepada organisasi pemberdayaan perempuan agar mampu menjalankan program-program yang mendorong perempuan dapat menjalankan peran aktifnya di masyarakat.

“FPPI Aceh perlu membangun kerja sama dengan organisasi lain, dengan ulama, tokoh masyarakat dan legislatif agar daya dorongnya lebih kuat,” paparnya.

“Dengan demikian, ke depan lebih banyak perempuan Aceh yang tampil sebagai pemimpin masyarakat, sehingga penegakkan hak-hak perempuan juga lebih nyaring terdengar di ruang publik,” kata Meutia Juliana, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh.

Ketua FPPI Aceh, Asmahan dalam sambutannya mengajak para kader FPPI di provinsi ini untuk bekerja sama, bahu-membahu, dan berkomitmen memajukan FPPI dan Aceh. FPPI, sebut Asmahan, terus berkomitmen untuk memajukan hak-hak perempuan dan menjadikan mereka sebagai agen perubahan yang signifikan bagi kemajuan sosial.

“Perempuan itu juga harus kompak dan berdaya untuk memajukan daerah dan bangsanya,” ujar Asmahan,  Ketua FPPI Aceh.

Pengukuhan DPD FPPI Aceh juga dirangkai dengan peringatan HUT Ke-14 FPPI yang dilaksanakan di Tugu Nol Kilometer Sabang.

Sumber : serambinews.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini