Aceh Tengah – Pujatvaceh.com – Beginilah kondisi Kampung Reje Payung yang berada di perdalaman Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, wilayah yang terletak di sebelah timur dari Kota Takengon itu memiliki jumlah penduduk sebanyak tujuh puluh tujuh kepala keluarga dan memiliki hasil bumi yang begitu melimpah, seperti kemili, kopi,pinang dan juga peternakan.

Namun sayang, masyarakat disana belum merasakan infrasturktur yang memadai, pasalnya, Kampung Reje Payung terpisahkan oleh bantaran sungai jamat yang memiliki lebar lebih dari empat puluh meter, dan hanya dihubungkan oleh jembatan gantung yang berlantaikan papan.

Berdasarkan pantauan Jurnalis Puja TV di lokasi pada sabtu 16 Juli 2022, untuk menuju kampung tersebut, masyarakat disana harus melintasi jalanan yang berbatu dan berlobang serta harus memarkirkan kendaraan roda empat nya di pingiran bantaran Sungai Jamat Linge, mengingat kondisi jembatan hanya mampu  dilalui dengan kendaraan roda dua dan harus rela memarkirkan kendaraan nya disisi jembatan tersebut.

Supri Arto, Kepala Kampung Reje Payung kepada Jurnalis Puja TV mengatakan, jembatan gantung yang ada saat ini telah sejak tahun 2000 dan bahkan saat dirinya belum menjadi kepala kampong, dirinya juga mengatakan akses jembatan itu juga merupakan jalan satu satunya masyarakat Reje Payung dan juga akses anak sekolah dari beberapa desa di seputar Kampung Reje Payung.

Dirinya juga mengaku untuk perawatan lantai jembatan pihaknya melakukan kerja sama bersama kampong tetangga dengan jalan musyawarah dan mengunakan anggaran dana desa di setiap tahunnya.

selain itu Supri Arto juga berharap adanya pembangunan jembatan permanen dengan harapan kendaraan dapat melintasi jembatan yang menjadi akses ke kampung tersebut dan tidak lagi diparkirkan di pinggir jalan guna mengurangi resiko rusaknya kendaraan akibat tergesek oleh hewan ternak.

“Sebelum saya menjadi Reje, jembatan ini memang sudah seperti ini, dari tahun 2000. Perawatan papannya setiap tahunnya kami ambil dari dana desa, serta desa tetangga. Karena di desa kami ada sekolah dan anak anak desa tetangga bersekolah di desa kami. Harapan kami agar jembatan ini agar segera dapat dibangun agar kendaraan roda empat dapat memiliki akses masuk ke desa” Ujar Supri Arto, Kepala Kampung Reje Payung.

 Sementara itu menurut Salpian, warga setempat, meskipun dirinya sering melintas di jembatan tersebut namun dirinya merasa takut mengingat kondisi jembatan goyang acap kali dilalui kendaraan roda dua, Salpian juga berharap adanya pembangunan jembatan guna kelancaran akses masyarakat menuju ke wilayah lain.

“Ketika saya melewati jembatan ini sering merasa khawatir karena jembatan ini saat dilewati selalu bergoyang, harapan kami agar dapat dibangun jembatan yang lebih besar dan kokoh” Kata Salpian, Warga Setempat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini