Aceh Timur – Pujatvaceh.com – Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat atau KPM dari Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa yang tersebar di 13 desa dalam Kecamatan Indra Makmu mempromosikan tempat wisata keluarga atau yang dikenal dengan Ie Krung Sijuk yang masih tersembunyi di Kabupaten Aceh Timur, di Desa Sujudo, Kecamatan Panti Bidari atau di ujung Kecamatan Indra Makmu.

Untuk menuju ke lokasi dari Desa Alue Ie Mirah, Indra Makmu hanya memakan waktu sekitar 40 menit hingga 1 jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, dengan melewati jalan bebatuan dan bukit hingga pemandangan belantara hutan.

Setiba di lokasi, langsung dimanjakan dengan hamparan sungai berbatuan yang lebarnya sekitar 100 meter. Sumber air Ie Krung Sijuk ini berasal dari Air Terjun Atu Kapur yang jaraknya tidak jauh dari lokasi ini dan memakan waktu sekitar 1 jam mengunakan kendaraan trail yang melewati 13 sungai bebatuan dan jalan yang cukup ekstrem.

Dzuratu Rahmi, ketua Kelompok 4 KPM Universitas Saint Cut Nyak Dhien Langsa mengatakan, selain untuk mempromosikan wisata tersembunyi pihaknya sengaja datang ke Ie Krung Sijuk ini untuk menikmati dinginnya air dan indahnya pemandangan tengah hutan Kabupaten Aceh Timur.

Menurutnya, Wisata Ie Krung Sijuk sangat cocok didatangi di akhir pekan bersama keluarga, selain untuk makan siang bersama juga sangat asik untuk mandi karena airnya sangat dingin dan dangkal hingga cocok dijadikan tempat wisata pemandian keluarga.

“Kami mahasiswa KPM dari Universitas Saint Cut Nyak Dien melakukan kegiatan yaitu program kerja dengan mempromosikan tempat kreasi wisata sungai sejuk yang airnya berasal dari Atu Kapuk. Kemudian tempat ini sangat direkomendasikan kepada masyarakat untuk melakukan rekreasi keluarga,” kata Dzuratu Rahmi.

Sementara itu, Keuchik Sabidin, tim Komunitas IM-Trax Aceh Timur mengatakan, selain untuk rekreasi wisata keluarga, Ie Krung Sijuk juga cocok untuk olahraga sepeda motor trail.

“Sumber airnya dari air terjun Atu Kapuk yang jarak tempuhnya sekitar 1 jam menggunakan motor trail tapi jika menggunakan mobil harus yang bertipe offroad,” ungkap Keuchik Sabidin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini