Aceh Barat – Pujatvaceh.com – Ratusan nelayan di Kabupaten Aceh Barat, mengeluhkan akibat terjadinya kedangkalan dan penyempitan muara Sungai Krung Cangkoi, sebagai jalur keluar masuk boat nelayan menuju ke laut/ maupun ke tempat pelelangan ikan.

Persoalan dangkalnya muara krung cangkoi ini, sudah terjadi sudah bertahun tahun, namun hingga kini tak kunjung ditangani oleh pemerintah setempat.

Tidak hanya menganggu aktifitas para nelayan untuk mencari rezeki menangkap ikan di laut, dangkalnya muara juga mengakibatkan sebanyak empat kapal boat nelayan hancur, karena boat kandas akibat tersangkut dan dihantam ombak.

Banyaknya para nelayan yang tidak melaut ini, juga berdampak pada stok ikan di pasar tpi meulaboh berkurang, bahkan para nelayan yang nekat melaut, terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk melansir hasil tangkapan ikan nya menggunakan boat kecil.

Panglima Laot Kecamatan Johan Pahlawan, Amran Johan mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan permasalahan dangkalnya Muara Krueng Cangkoi tersebut kepada Pemerintah Aceh Barat, melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, namun, keluhan mereka tidak mendapat respon sama sekali bahkan terkesaan diabaikan.

“Banyak nelayan tidak bisa ke laut contoh gelombang pasang tambah dangkal ini lagi, ini udah tambah nih udah sebulan lebih banyak yang tidak ke laut, kami harap mungkin ke depan dari orang bupati ini yang terbaik di Aceh Barat, yang terbaik dari Mendagri supaya tampakkanlah betul-betul, kami bukan mengharap yang besar, peduli terhadap nelayan”  kata Amran Johan, Panglima Laot Johan Pahlawan.

Para nelayan meminta kepada Penjabat Bupati Mahdi Efendi, untuk tidak menutup mata terhadap nasib para nelayan, mereka berharap pemda segera mengambil langkah untuk melakukan pengerukukan kedangkalan muara, agar para nelayan bisa kembali melaut untuk meraih rezeki seperti biasanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini