Simeulue – Pujatvaceh.com – Akibat belum dibongkarnya batang kelapa bekas jembatan darurat yang dibuat oleh pihak rekanan yang telah membangun jembatan penghubung di Desa  Linggi, serta banyaknya sisa beton jembatan, petani dan nelayan Desa Linggi, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue mengalami kesulitan mengakses jalur Sungai Linggi. Mengingat, jalur sungai linggi merupakan jalur air satu satunya untuk dilalui masyarakat serta nelayan menuju ke laut.

Berdasarkan amatan jurnalis Puja TV di lokasi, tampak  batang kelapa yang dijadikan sebagai jembatan darurat masih berdiri tegak di tengah sungai. Selain itu,  sisa beton jembatan yang lama, masih berserakan di dalam sungai, dan belum di bongkar oleh pihak rekanan yang membangun jembatan di Desa Linggi itu.

Sebelumnya, jembatan darurat ini digunakan sebagai akses para pengguna jalan, untuk menunggu selesainya pembangunan jembatan baru, yang dianggarkan dari anggaran APBA dan Otsus pada tahun 2021 dengan nilai anggaran 13 Milyar Rupiah lebih, yang dikerjakan oleh pihak rekanan.

Ali Rahman, warga Desa Linggi yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan juga berharap kepada pemerintah dan dinas terkait, agar segera menginstruksikan pihak rekanan, untuk membongkar bekas jembatan darurat, serta sisa beton jembatan lama yang masih berada di dalam sungai. Karena jika tidak segera dilakukan, ia selaku nelayan sangat sulit melalui jalur sungai tersebut dan terancam tidak dapat melaut.

“Kami masyarakat nelayan, sangat berharap kepada pihak pemerintah terkait bekas jembatan darurat ini seperti di belakang kami ini, sangat menganggu aktivitas nelayan. Demikian juga para petani”  Kata Ali Rahman, Nelayan Desa Linggi

Sementara itu, Kepala Desa Linggi, Salmuliyadi, saat ditemui jurnalis Puja TV pada Selasa 28 Juni 2022 mengatakan, terkait belum selesainya pembongkaran jembatan darurat oleh pihak rekanan, menyebabkan nelayan sangat sulit untuk turun ke laut, karena dari aliran  sungai inilah satu-satunya akses para nelayan.

Dirinya menambahkan, bekas  pecahan beton jembatan yang lama juga  masih berserakan di dalam sungai, sehingga dikhawatirkan dapat menyumbat aliran sungai yang mengakibatkan banjir jika terjadi hujan.

Selain itu, pihaknya juga berharap  kepada rekanan yang telah mengerjakan proyek jembatan untuk segera membongkar atau membersihkan bekas jembatan darurat dari dalam sungai, serta bekas beton jembatan yang lama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini