LHOKSEUMAWE – PUJATVACEH.COM – Dampak pandemi covid-19 mulai dirasakan pengelola wisata sawah milik Badan Usaha Milik Desa atau BUMD, Gampoeng Mane Kareung, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.

Pengelola mengaku,  selama pandemi covid-19 melanda Indonesia,  khususnya Aceh, omzet yang didapatkan dari destinasi wisata ini merosot drastis.

Jika biasanya mereka mampu meraup omzet hingga Rp. 150 juta dalam sebulan, namun saat ini mereka hanya mendapatkan Rp. 4 juta saja.

Merosotnya jumlah pengunjung di destinasi wisata tersebut,  juga berdampak pada perawatan dan pengelolaan destinasi ini. Bahkan saat ini, pihak pengelola telah mengurangi jumlah pekerja dari tujuh orang, menjadi tiga orang.

Zikram,  pengelola destinasi ini mengatakan, saat ini pembangunan wisata sawah ini baru 75 persen dilakukan, namun karena omzet pendapatan yang terus menurun, membuat pembangunan destinasi ini terkendala.

“Pendapatan kami terus menurun selama pandemi ini, yang biasanya Rp 100 juta ketika lebaran dan hari biasa Rp. 11 juta per bulan, sekarang hanya Rp. 4 juta per bulan” ujar Zikram, pengelola destinasi wisata sawah.

Pengembangan ini juga mengalami hambatan karena akses jalan yang rusak serta kondisi pandemi yang membatasi jumlah pengunjung.

Meskipun demikian lanjut Zikram, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, serta meminta pengunjung untuk berpakaian islami sesuai dengan ketentuan syariat islam di Provinsi Aceh.

“Untuk mendukung protokol kesehatan, kami wajibkan setiap pengunjung wajib menjalankan protokol kesehatan,”tuturnya.

Destinasi Wisata Sawah Mane Kareung milik BUMD setempat ini, mulai di buka untuk umum pada pertengahan tahun 2020 lalu.  Jika berkunjung ke distinasi wisata ini, para pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan sawah yang hijau, serta dapat melakukan swafoto di sejumlah spot foto yang telah di sediakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini