Banda Aceh – Pujatvaceh.com – Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar menyematkan gelar kehormatan kepada lima pejuang Aceh terdahulu yang sangat berjasa untuk Aceh.

Gelar kehormatan tersebut diberikan langsung oleh Wali Nanggroe Aceh, yang diterima langsung oleh ahli waris masing-masing, di Banda Aceh pada Senin (5/12/2022) malam. Tanda gelar kehormatan yang diberikan berupa piagam penghargaan, pin medali sebagai bentuk ucapan terimakasih dari Wali Nanggroe Aceh.

Lima pejuang Aceh terdahulu yang menerima gelar kehormatan yakni, almarhum Muchtar Yahya Hasbi dengan gelar kehormatan Sri Alam, selaku perdana Menteri Aceh Merdeka ke satu, periode 1976-1980, yang diterima langsung oleh istri almarhum Ummi Azimar.

Selanjutnya, Zubir Mahmud dengan gelar kehormatan Sri Alam, selaku Menteri Sosial Aceh Merdeka periode 1976-1980 yang diterima oleh putranya, gelar kehormatan juga diberikan kepada almarhum Tgk. Geuchik Umar Tiro, gelar kehormatan Perkasa Alam, Pengawal Wali Negara Aceh Merdeka tahun 1976-1982.

Kemudian almarhum Tgk Bantaqiah dengan gelar kehormatan Syaikhul Islam, sebagai ulama pejuang yang diterima oleh anaknya Malikul Aziz, terakhir gelar kehormatan Syah Alam, diberikan kepada tim Deklarator Aceh Merdeka periode 1976-1979, almarhum Tgk Abdussamad Gadeng yang diterima Riyati selaku anak almarhum.

Malik Mahmud Al-Haytar, Wali Nanggroe Aceh mengatakan, ini merupakan bentuk apresiasi kepada pejuang Aceh terdahulu, yang telah berkontribusi dalam perjuangan Aceh, penegakan dinul islam, perdamaian Aceh, persatuan, keadilan dan kemakmuran rakyat Aceh.

“Ini untuk mengenang jasa-jasa bakti mereka terhadap Aceh, mereka itu seperti pejuang-pejuang Aceh dahulu memberikan harta, nyawa dan segala apa yang ada demi untuk Aceh dengan tidak mementingkan diri sendiri dan juga kepada keluarganya. Itu menunjukkan bangsa Aceh adalah bangsa yang besar sejajar dengan bangsa-bangsa besar lain” tutur Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, Wali Nanggroe Aceh.

Ahli waris dari almarhum Tgk Bantaqiah, yang dihadiri oleh anak almarhum berharap kedepan agar masyarakat Aceh bisa bersatu tanpa ada perpecahan dan saling tuding menuding.

“Kedepannya yang paling penting menyatukan rakyat Aceh dan Ulama Aceh jangan lagi ada saling tuduh saling tuding, jangan ada saling fitnah sesama orang Aceh, bahkan selama ini kita saksikan saling menceritakan kejelekan orang lain, kalau bisa kedepannya jangan ada lagi saling tuding, kalau bisa saling mempererat, jika kita bersatu  berarti kita akan teguh” ujar Malikul Aziz, Anak Almarhum Tgk Bantaqiah.

Wali Nanggroe Aceh juga berpesan, sejarah hidup dan perjuangan pahlawan Aceh tersebut harus bisa menjadi pedoman, pembelajaran dan pengingat dalam setiap gerak perjuangan yang kita lanjutkan saat ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini