Aceh Tengah – Pujatvaceh.com – Pameran benda bersejarah peningalan Raja Linge atau Reje Linge dalam bahasa Gayo, rangkaian pagelaran seni kebudayaan Gayo, berbagai ragam lomba, atraksi budaya, serta seminar nasional adat dan budaya Gayo secara resmi dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar.

Kegiatan yang dikemas lewat pekan kebudayaan Gayo tersebut berlangsung semarak dan sukses, ratusan pengunjung juga turut hadir menyaksikan langsung kegiatan opening yang berlangsung di halaman gedung olah seni Kota Takengon, pada malam pembukaan Festival Tari Guel Hymne Gayo dan pameran benda bersejarah peningalan Reje Linge pada Sabtu, 19 Februari 2022 malam.

Acara yang juga turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Aceh Jamaluddin, Bupati Gayo Lues Haji Muhammad Amru, Ketua Dewan Adat Gayo Tagore Abubakar, Kapolres Aceh Tengah, Dandim 0106 Aceh Tengah, serta perwakilan Bupati Bener Meriah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sofyan, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh Tengah.

Jamaluddin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Provinsi Aceh kepada Puja TV Aceh mengatakan, kegiatan ini merupakan pekan budaya Gayo dan pameran benda bersejarah peningalan Reje Linge, ia juga mengaku Aceh cukup banyak memiliki peningalan benda bersejarah yang nantinya perlu kita lestarikan dan dijaga dengan baik. Sehingga dapat diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa Aceh memiliki sejarah masa lalu yang sangat cemerlang.

Jamaluddin juga menyebut, pihaknya selaku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh juga akan melestarikan dan mempromosikan kesenian dan budaya Gayo, serta diharapkan wilayah Tengah Aceh ini bisa menjadi salah satu daerah objek wisata.

“Ini adalah merupakan pekan kebudayaan Gayo yang juga ada pameran terhadap benda-benda bersejarah dan kita melihat bersama-sama tentunya Aceh kaya akan benda-benda bersejarah dan harus kita lestarikan serta kita pelihara dengan baik sehingga benda-benda bersejarah ini dapat diketahui di seluruh Indonesia bahwa Aceh punya sejarah masa lalu yang sangat cemerlang“ ujar Jamaluddin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Dalam kesempatan itu Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar kepada Puja TV Aceh mengatakan, Gayo memiliki banyak kebudayaan serta cendra mata dari berbagai negara dan daerah. Hal itu sebagai bukti, bahwa Reje Linge pada zaman dulu memiliki relasi yang sangat luas. Shabela juga mengaku telah dua kali melakukan kegiatan ini, dan menurutnya hingga saat ini belum ada pihak yang meneliti peninggalan tersebut.

Terkait hal itu, pihaknya akan melakukan seminar tentang benda peninggalan Reje Linge, seminar tentang jejak Islam di tanah Gayo, dan terkait peradilan adat, dalam pekan kebudayaan dan pameran benda bersersejarah peninggalan Reje Linge, yang akan belangsung hingga 26 Februari 2022.

“Menurut saya ini adalah salah satu UKM budaya, ini kita liat rata-rata cindera mata dari berbagai negara, yang berarti raja kita terdahulu memiliki hubungan ke luar negeri“ kata Drs. Shabela Abubakar, Bupati Aceh Tengah.

Sementara itu Tagore Abubakar, Ketua Dewan Adat Gayo kepada Puja TV Aceh menyampaikan, kegiatan pameran benda bersejarah peninggalan Reje Linge ini telah dua kali dilakukan. Dengan tujuan untuk memperkenalkan bahwa adanya eksistensi Reje Linge, diperkuat dengan berbagai peninggalan benda bersejarah, sekaligus pemerintah bisa turut melindungi keberadaan suku asli dan budaya tersebut, baik dari sektor kesejahteraan ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.

“Pameran ini sudah yang kedua kali, jadi kita kaitkan temuan itu dan kita teruskan ke generasi seterusnya. Barang-barang ini dipamerkan untuk bahwa betul Raje Linge itu ada, ada mahkotanya, serta bekas-bekasnya, kemudian supaya kita mendapatkan yang sebenarnya, ada suatu budaya/suku asli yang seharusnya dilindungi oleh pemerintah“ tutur Tagore Abubakar, Ketua Dewan Adat Gayo.

Haji Muhammad Amru, Bupati Gayo Lues dalam pameran benda bersejarah peningalan Reje Linge mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Kabupaten Aceh Tengah dan Dewan Adat Gayo. Selain itu Haji Amru juga berharap, dengan dilakukannya pameran benda bersejarah ini, para generasi muda bisa mengetahui dan memahami fakta sejarah suku Gayo.

“Kita apresiasi dan dukung sepenuhnya langkah yang diambil oleh kabupaten Aceh Tengah dan Dewan Adat Gayo yang menginisiasi pameran budaya ini“ ucap H. Muhammad Amru, Bupati Gayo Lues.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini