Langsa – Pujatvaceh.com – Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Merdeka (ALASKA) melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Sekretariat Pemko dan DPRK Langsa pada Jumat sore lalu.

Mereka mendesak DPRK setempat untuk membongkar indikasi dugaan korupsi di tubuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Keumuneng Langsa.

Puluhan para pendemo yang awalnya berkumpul di lapangan Merdeka Langsa sejak pukul 14.30 wib turut membentang spanduk yang bertuliskan ‘Bongkar Indikasi Dugaan Markas Malapraktik Kolusi, Korupsi Dan Nepotisme (KKN) Pada Tubuh PDAM Langsa.

Presidium Alaska, Abdi Maulana,  dalam aksi unjuk rasa tersebut turut menuntut 3 poin, diantaranya yakni :

– Mendesak DPRK Langsa agar segera membentuk Pansus dalam menyelesaikan jabatan Dirut PDAM yang telah habis  masa jabatannya, dan menjalankan prosedur dalam pengangkatan dirut yang baru dengan visi misi untuk kepentingan rakyat, dan membersihkan segala bentuk malapraktek KKN yang sudah bertahun-tahun, serta menambah lapangan kerja bagi masyarakat Kota Langsa.

– Pj Walikota Langsa sekaligus mantan Sekda Kota Langsa Selaku Tim Anggaran Pemerintahan Kota (TAPK) dalam penyertaan modal bagi PDAM harus bertanggungjawab atas kezholiman yang terjadi terhadap rakyat selama bertahun- tahun.

– Dan yang terakhir Alaska meminta aparat penegakan hukum, khususnya Polda dan Kajati Aceh agar mengusut indikasi dugaan KKN pada PDAM di Langsa, yang diduga menjadi markas malapraktek selama bertahun-tahun, dan meminta Kapolres Langsa untuk menindak lanjuti oknum kepolisian yang telah mencederai institusi Polri dalam pelanggaran kode etik kepolisian sebagai oknum bekingan tagih hutang piutang pada pihak ketiga dari PDAM di Langsa.

“Untuk membersihkan indikasi korupsi-korupsi dan nepotisme serta meninjau kembali karena direktur PDAM itu sudah habis masa jabatannya untuk segera dilakukan, untuk memilih direktur PDAM yang memang layak mempunyai visi misi untuk kepentingan rakyat”ucap Abdi Maulana, Presidium Alaska.

Unjuk rasa tersebut ditutup dengan pembakaran pocong buatan yang bertuliskan PDAM dan ban mobil bekas di atas keranda mayat, sambil menyerahkan batu nisan yang bertuliskan RIP Pemko Bin DPRK sebagai aksi yang menggambarkan telah matinya hati nurani Pemko dan DPRK Langsa serta perusahaan daerah yang telah menjadi abu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini