Lhokseumawe – Pujatvaceh.com – Berbeda dari peringatan Perdamaian Aceh melalui MoU Helsinki pada tahun-tahun lalu, kali ini sejumlah mantan kombatan GAM di bawah pimpinan Panglima Kuta Pase datangi Mapolres Lhokseumawe yangdisambut langsung oleh Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto.

Meski baru menjabat sebagai orang nomor satu di Polres Lhokseumawe tapi komunikasi yang dibangun selama ini dengan personil GAM wilayah Kuta Pase mendapat sambutan baik dan apresiasi dari kalangan GAM untuk tetap menjaga perdamaian Aceh.

Pada kesempatan silaturrahmi dan bertepatan dengan peringatan MoU Helsinki ini, juru bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Kuta Pase, Halim Abe memperkenalkan para pengurus KPA yang berbasis di Kota Lhokseumawe kepada kapolres.

Di pertemuan yang penuh keakraban tersebut Halim Abe juga menceritakan kembali bagaimana MoU Helsinki disepakati antara GAM dan Pemerintah Indonesia. Hingga puncaknya, GAM mau memotong senjata demi komitmen damai Aceh. Begitu juga akhirnya lahir Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang menjadi produk legal Pemerintah Indonesia yang merupakan turunan dari MoU Helsinki yang menjadi landasan Pemerintahan Aceh dalam membangun Aceh ke depannya.

Meski begitu, ada beberapa poin dalam MoU Helsinki dan UUPA yang hingga saat ini masih mengganjal seperti persoalan bendera Aceh dan lambang Aceh yang hendaknya cepat diselesaikan sehingga tidak menjadi batu sandungan perdamaian Aceh yang telah dibayar mahal dengan nyawa dan darah serta air mata rakyat Aceh.

Pada kesempatan itu, Panglima Kuta Pase, Ableh menyerahkan 1 bundel dokumen yang berisi salinan MoU Helsinki, UUPA dan Qanun Bendera Aceh serta lambang Aceh, sekaligus selembar bendera Aceh untuk dapat disampaikan kepada pemerintah pusat melalui institusi kepolisian.

Halim Abe berharap momentum ini bisa menjadi salah satu jalan implementasi MoU Helsinki dan UUPA secara bermartabat bagi rakyat Aceh kedepannya.

“Dalam momen ini kita mencoba membuat sebuah kesepakatan, karena selama ini kesannya seperti ada benturan dengan kawan-kawan kombatan GAM. Ini menjadi bukti bahwa permasalahan damai di Aceh menjadi tanggung jawab kita bersama untuk diselesaikan secara menyeluruh.” Kata Halim Abe.

Sementara itu, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto mengapresiasi kedatangan para mantan kombatan untuk menyalurkan aspirasi melalui institusi kepolisian.

“Saya selaku Kapolres Lhokseumawe dan seluruh jajaran Polres Lhokseumawe mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh teman-teman KPA-PA Kuta Pase dan hal ini harus dipertahankan yakni menjaga keutuhan, kebersamaan dan membawa Aceh ke arah yang lebih baik,” ujar AKBP Henki.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini