Aceh Barat Daya – Pujatvaceh.com – Meski di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang ternak terus bertambah di Kabupaten Aceh Barat Daya, namun tidak membuat permintaan hewan qurban di kabupaten setempat menurun dari tahun sebelumya. Bahkan diprediksi permintaan hewan ternak untuk kebutuhan qurban akan terus meningkat 1 minggu menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Guna mencegah PMK, pedagang harus mengeluarkan biaya perawatan lebih mahal yakni Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per/ekornya dalam 1 hari. Biaya tersebut untuk membuat ramuan atau obat – obatan herbal yang akan diberikan kepada hewan ternak.
Ramuan tersebut berbahan dari campuran daun sirsak, daun kapas, madu, gula aren dan telur ayam. Kemudian dicampur dengan air dan diperas hingga mengeluarkan saripatinya, dan air hasil olahan ramuan tersebut yang kemudian diberikan kepada hewan ternak.
Ramuan tersebut dipercaya dapat meningkatkan imun tubuh hewan ternak serta dapat terhindar dari wabah PMK yang saat ini sedang marak terjadi.
Salah seorang peternak, Zakaria mengatakan, dengan memberikan ramuan tersebut secara rutin setiap harinya, hewan ternak miliknya kini sudah kembali pulih tanpa menunjukkan adanya gejala terinfeksi PMK lagi.
“Kita selalu membuat ramuan khusus untuk mencegah PMK ini, alhamdulillah kita laksanakan selama seminggu ini dan rata-rata sapi yang sudah terjangkit perlahan-lahan sembuh dan nafsu makannya kembali muncul,” ungkap Zakaria.
Saat ini harga sapi di kabupaten Aceh Barat Daya dijual dengan harga 16 juta /ekornya, dan harga tersebut lebih mahal dari tahun sebelumnya yang hanya 15 juta rupiah /ekor. Sementara harga kerbau saat ini dijual dengan harga 21 juta rupiah /ekor, dan harga ini juga naik dari tahun sebelumnya yakni dari 19 hingga 20 juta rupiah /ekor.