Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh dan pihak kepolisian dari Polres Lhokseumawe merespon penemuan bangkai gajah tanpa gading disalah satu kebun warga di Gunung Salak kilometer 35 Gampong Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara dengan melakukan olah TKP dan bedah bangkai satwa untuk mengetahui penyebab kematian hewan yang dilindungi dan langka ini.

Pihak kepolisian dari Satuan Reserse dan Kriminal dan Tim Inafis dari Polres Lhokseumawe langsung memasang police line di sekitar area yang akan dilakukan aktivitas identifikasi dan forensik. Tim Inafis melakukan beberapa pengambilan foto dari berbagai sudut dan beberapa foto close up yang nanti bisa digunakan untuk mengungkap kasus kematian gajah sumatera ini.

Setelah pihak kepolisian selesai melakukan identifikasi untuk kepentingan penyelidikan, dilanjutkan kemudian tim dokter hewan dari BKSDA didampingi Tim CRW 12 dari Aceh Utara melakukan aktivitas pembedahan atau nekropsi secara makroskopis dibeberapa bagian tubuh gajah yang dianggap penting untuk mengetahui penyebab kematian satwa yang dilindungi oleh undang-undang.

Tahap pertama Tim BKSDA melakukan pemindaian menggunakan metal detektor terhadap tubuh gajah untuk menemukan kemungkinan gajah ditembak dan hasilnya adalah nihil. Setelah itu tim bedah Nekropsi mengambil sisa gading untuk dijadikan barang bukti bagaimana para pembunuh gajah melakukan pemotongan gading gajah tersebut.

Begitu juga dengan sampel organ gajah lainnya termasuk usus yang akan diuji di laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab kematian binatang berbelalai yang sering dipanggil oleh warga aceh sebagai “po meurah”.

Diperkirakan bahwa satwa liar yang dalam bahasa latin disebut Elephas Maximus Sumatranus telah mati selama empat hari dan sudah menimbulkan bau busuk yang menyengat, tentunya diharapkan pihak kepolisian bisa menangkap pembunuh gajah sumatera ini.

“Konflik antara gajah dengan manusia terus berlanjut dan pada hari ini seekor gajah sumatera, satwa yang dilindungi harus meregang nyawa dengan gading yang hilang. Saat ini Tim BKSDA Provinsi Aceh sedang melakukan pembedahan bangkai gajah di lokasi dan tentunya kita beharap konflik gajah dengan manusia bisa diselesaikan dan tidak ada lagi gajah yang harus meregang nyawa” tutur Deni Mukhtadi, Reporter.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini