Ratusan hektar sawah di Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya gagal tanam serentak akibat kekurangan air yang mengaliri areal persawahan sekaligus musim kemarau yang menjadi kendala para petani. (21/6/21)

NAGAN RAYA – PUJATVACEH – Ratusan hektar sawah di Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya gagal tanam serentak akibat kekurangan air yang mengaliri areal persawahan lantas mengakibatkan kondisi tanah yang mengeras dan terbelah karena tidak ada air. (21/6/21)

Akibatnya, para petani mengalami gagal tanam sekaligus mengalami kerugian dua kali lipat karena sawah yang sudah di lebur namun karena minimnya aliran air sehingga mereka harus kembali melebur lahan karena tanah sudah mengering.

Diketahui, minimnya air yang mengaliri sawah akibat kurangnya fungsi irigasi yang saat ini sedang dilakukan pemeliharaan. Disamping itu, musim kemarau juga menjadi faktor kendala para petani.

Salah seorang petani sekaligus penyuluh di desa setempat Said Johar mengaku bahwa keadaan ini sudah mereka alami hampir sebulan penuh. Semestinya, saat ini petani sudah bisa memberi pupuk pertama untuk padi mereka. Said juga berharap kepada pemerintah untuk segera membantu mengambil tindakan untuk permasalahan yang dirasakan petani ini.

“Sudah hampir sebulan airnya kurang mengalir dari irigasi, ditambah musim kemarau akhirnya sawah yang sudah diolah sekali terpaksa harus diolah kembali, ya akhirnya petani rugi. Harapannya, agar dilepaskan air secara maksimal untuk sawah petani,” ungkap Said Johar, warga sekaligus penyuluh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini