Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh ratusan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, Aceh Utara sejak senin malam ini, guna menuntut kejelasan terkait surat keputusan status honorer, sebagai syarat agar bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Mereka berkumpul dan mendirikan tenda di depan rumah sakit, dan akibatnya pelayanan medis di rumah sakit itu terganggu.

Salah seorang tenaga kesehatan suka rela, muzakkir, mengatakan, aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap manajemen rsud cut meutia yang terus berjanji terkait SK dinas, namun tak kunjung dikeluarkan.

Para Nakes ini merasa diperlakukan tidak adil oleh manajemen rumah sakit, padahal mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan Pandemi Covid-19. Sehingga mereka mengaku akan kembali bekerja jika tuntutan mereka dipenuhi.

“Hari ini nakes yang berkumpul disini nakes yang ada di rumah sakit ini atas nama sukarela semua. Dimanapun apapun kondisi rumah sakitnya dari tahun 2009 sampai tahun 2022, kemarin terjadi covid-19 siapa yang didepan, nakes yang didepan termasuk saya berjuang untuk covid-19. Hari ini kami hanya menuntut satu hal tolong pihak manajemen rumah sakit SK yang kami minta, kami meminta kepastiannya” Ujar Muzakkir, Nakes Suka Rela RSUD Cut Meutia Aceh Utara.

Kepala Bagian Kehumasan RSUD Cut Meutia, Aceh Utara, Dokter Harry Laksamana mengatakan, sehari sebelumnya mereka telah berkoordinasi dengan Pj Bupati Aceh Utara dan Dirut Rumah Sakit RSUDCM. namun karena kemampuan daerah, tuntutan terkait SK itu belum mampu dipenuhi.

Selain itu, pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak terkait aksi mogok kerja yang dilakukan oleh ratusan tenaga kesehatan tersebut, yang menyebabkan pelayanan terganggu.

“Ada tiga butir tuntutan yang disampaikan oleh teman teman. Satu langsung dijawab oleh bapak Pj Bupati tentang kemampuan daerah hari ini, beliau tidak mau PHP tidak bisa menyanggupi usulan pengadaan SK. Poin 2-3 tentang internal rumah sakit itu bisa diselesaikan secara internal rumah sakit” Kata dr. Harry Laksamana, Bagian Kehumasan RSUD Cut Meutia Aceh Utara.

Menurut informasi, sebagian besar dari para tenaga kesehaan suka rela ini juga mengaku telah bekerja sejak tahun dua ribu Sembilan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini