Aceh Tengah – Pujatvaceh.com – Guna memastikan ketidakstabilan harga cabai di Aceh Tengah dan naiknya harga pupuk, sekaligus mencari solusi dari permasalahan tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Aceh Tengah, Mawardi Munthe melakukan kunjungan dan monitoring langsung kegiatan perindustrian pengolahan cabai yang saat ini sedang dalam tahap uji coba di Kampung Kute Gelime, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah.

Selain itu, Kepala Disperindag Aceh Tengah juga melakukan pertemuan bersama perwakilan petani cabai dan para kepala kampung yang ada di Kecamatan Ketol. Pertemuan yang berlangsung di Aula Kantor Camat Ketol, Rabu (12/1) tersebut membahas terkait anjloknya harga cabai dan juga kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayah Kecamatan Ketol.

Iwan Sejahtera selaku Camat Kecamatan Ketol mengatakan, kehadiran Kepala Disperindag Aceh Tengah tersebut guna melakukan musyawarah dalam mencari solusi terkait anjloknya harga cabai dan semakin melambungnya harga pupuk di  Kabupaten Aceh Tengah kususnya di Kecamatan Ketol.

Kami juga bersyukur atas kehadiran Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Aceh Tengah bersama kami disini, di antara para Kepala Kampung dan beberapa pemuda Kecamatan Ketol yang mewakili aspirasi masyarakat khususnya yang bertani cabai, terkait turunnya harga cabai dan tingginya harga pupuk,” kata Iwan.

Menanggapi melonjaknya harga pupuk di Kecamatan Ketol, Mawardi Munte, Kepala Dinas Perdagangan Dan Perundustrian Kabupaten Aceh Tengah Kepada Puja TV mengatakan, telah muncul kesimpulan terkait pembentukan asosiasi petani cabai di Kecamatan Ketol, yang nantinya menjadi wadah keluhan para petani, dan selanjutnya disampaikan ke pihak kabupaten.

Dalam hal ini, terkait pupuk subsidi yang hingga kini pendistribusiannya maupun harganya tidak ada kesamaan di tingkat pengecer. Selain itu, pihaknya akan memantau terlebih dahulu di lapangan dan apabila terdapat penyalahgunaan maka pihaknya tidak akan memperpanjang izin perdagangannya,,

Sudah ada kesimpulan terkait pembentukan asosiasi petani cabai di Kecamatan Ketol yang menjadi wadah untuk aspirasi mereka yang akan disampaikan ke pihak kabupaten, termasuk masalah penanganan pupuk subsidi. Selain itu jika ditemukan oknum distributor yang memainkan harga tersebut akan kita hentikan izin perdagangannya, “ tutur Mawardi Munthe.

Sementara itu, Attahullah, Koordinator Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Ketol mengatakan, terkait harga pupuk yang melambung tinggi ialah pada pupuk swasta yang tidak bersubsidi, sedangkan pupuk bersubsidi tetap pada harga normal.

Untuk harga pupuk yang tinggi ialah pada pupuk swasta yang tidak bersubsidi, sedangkan pupuk bersubsidi tetap pada harga normal. Karena selama ini petani lebih banyak menggunakan pupuk swasta daripada yang subsidi,” kata Attahullah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini