Aceh Barat – Pujatvaceh.com – Sebanyak 21 warga yang tersebar di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, terjangkit penyakit demam berdarah deugue atau DBD, akibat gigitan nyamuk jenis Aedes Aigypti.

Demam Berdarah  merupakan salah satu penyakit yang mematikan, hal ini disebabkan karena virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aigypti. Bagi pasien yang tergigit nyamuk Aedes Aegypti tersebut  dapat mengalami gejala demam tinggi dan bintik-bintik merah pada tubuh.

Berdasarkan grafik di Dinas Kesehatan Aceh Barat, pada tahun 2021 sebanyak sembilan orang terjangkit penyakit DBD, sedangkan di tahun 2022 adanya peningkatan kasus, yakni bertambah menjadi  21 pasien, dan dari sebagian besar pasien merupakan anak – anak.

Saat ini pasien DBD tersebut dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, yakni 10 pasien dirawat di Puskesmas Rundeng, empat pasien di Puskesmas Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, tiga pasien di Puskesmas Peureumeu Kaway 16, dua pasien di Puskesmas Meureubo dan dua pasien di Puskesmas Pasie Mali Woyla.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Barat, Azwar Liza mengatakan, jumlah kasus penyakit dbd di tahun 2022 terjadi peningkatan sebanyak 12 orang hingga bulan agustus. Sedangkan di tahun 2021 hanya sembilan orang, sehingga total pasien berjumlah 21 orang.

“Jumlah kasus di kabupaten Aceh Barat sampai hari ini sudah 21 orang, terjadi peningkatan di bulan Agustus ini 8 kasus. Sementara di bulan sebelumnya 3 kasus dan bulan Juni 4 kasus, jadi terjadi peningkatan secara drastis”  Kata  Azwar Liza, Kabid P2P Dinkes Aceh Barat.

Upaya Dinas Kesehatan Dalam Pencegahan DBD, yakni  menjaga lingkungan masyarakat dalam pemberantasan jentik nyamuk, dengan melakukan penyemprotan fogging di lingkungan warga. Serta mengimbau warga untuk menguras genangan air  dan membersihkan tempat saluran serta penampungan air yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini