Banda Aceh – Pujatvaceh.com – Debat publik kelompok muda lintas keberagaman dengan tema menuju pemuda peka keberagaman dan berwawasan lingkungan ini digelar oleh Solidaritas Perempuan Bungoeng Jeumpa Aceh, di Aula Museum Aceh pada Minggu kemarin.

Sejumlah kelompok muda dari lintas komunitas dan agama yang ada di Banda Aceh ikut menjadi peserta debat publik yang membahas isu lingkungan dan keberagaman.

Kelompok muda yang menjadi peserta diantaranya di wakili dari Komunitas Muda Vihara, Komunitas Kamudemres, Komunitas Muda Gereja, Mahasiswa serta siswa dari Sekolah Feminis Solidaritas Perempuan Aceh.

Para juri dalam debat tersebut dihadirkan dari berbagai perwakilan, dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banda Aceh, Abdul Syukur, perwakilan dari Peduli Nanggroe Aceh (Pena Aceh) di wakili oleh Zahrul, serta perwakilan perempuan dari jurnalis Puja TV, Lala Nurmala.

Ketua Badan Eksekutif Solidaritas Perempuan (SP) Aceh, Rahmil Izzati mengatakan kegiatan ini bertujuan membuka ruang sharing dan bersinergi antara melompok muda lintas iman terkait isu keberagaman dan lingkungan.

Menurut Rahmil, anak muda juga mempunyai andil yang sangat besar untuk melakukan aksi yang akan berpengaruh terhadap perlindungan alam.

“Tujuan untuk sebenarnya SP Aceh itu mau membuka ruang untuk saling bekerjasama diantara kaum pemuda lintas keberagaman, bagaimana cara mereka bekerjasama, bisa bersinergi, dan kemudian saling mendukung satu sama lainnya, nah karena di dalam debat ini ada 5 komunitas kaum pemuda yang kita libatkan, berharap dengan adanya ruang ini bagaimana kemudian diantara kelompok muda lintas keberagaman ini bisa bekerjasama dalam hal mereka dapat berkontribusi, mungkin dalam membangun peradaban manusia dan juga terkait dengan isu-isu lingkungan tentunya” tutur  Rahmil Izzati, Ketua BEK SP Aceh.

Dalam konteks keberadaan, Ketua FKUB Banda Aceh, Abdul Syukur menjelaskan bahwa saat ini generasi muda telah menunjukkan perkembangan yang sangat positif dalam menerima isu-isu keberagaman dengan lebih terbuka, dan juga terlibat aktif dalam hal pelestarian lingkungan.

“Kami menilai bahwa kegiatan ini salah satu upaya dimana merangsang daripada para pemuda untuk memahami lebih mendalam, sehingga mereka bisa menjadi orang-orang yang mampu mengaktualisasi nilai-nilai keberagaman dan menjaga lingkungan khusus di Kota Banda Aceh, tapi yang menjadi harapan kita kan, di Provinsi Aceh dan Indonesia seumumnya, manfaatnya dengan mereka banyak mengetahui kondisi dan situasi keberagaman, mereka akan mampu menjaga diri mereka, menjadi orang-orang yang terdepan dalam rangka menjaga dan mempertahankan situasi keberagaman dan lingkungan” kata  Abd Syukur, Ketua FKUB Kota Banda Aceh.

Pada debat publik itu juga di kampanyekan gaya hidup minim sampah kepada anak anak muda, seperti tidak menggunakan wadah plastik sekali pakai dan sedotan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini