Lhokseumawe- Pujatvaceh.com- Walikota lhokseumawe, Suaidi Yahya, minggu pagi, melepas keberangkatan 153 atlet yang akan mengikuti event Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA),  ke 16 yang  berlangsung di Aceh Barat, pada 20 hingga 26 juni 2022 mendatang.

Namun ironis, para atlet yang akan berangkat untuk berjuang mengharumkan nama daerah yang pernah dijuluki sebagai kota “Petro Dolar” itu terpaksa menggunakan sepatu milik pribadi, bahkan sebagian dari mereka tampak menggunakan sendal jepit, karena tidak disediakan oleh pemerintah.

Padahal menurut informasi yang beredar, pemerintah kota setempat menggelontarkan anggaran sekitar tujuh ratus juta rupiah dari dana otsus tahun 2022, untuk pengadaan peralatan olah raga menuju perhelatan tersebut.

Bahkan sebelumnya juga sempat beredar isu adanya dugaan mark up perlengkapan alat olah raga yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Lhokseumawe, setelah adanya keluhan dari para pelatih yang menerima kelengkapan alat olah raga tak sesuai standar.

Reza fahlevi, salah seorang pelatih cabang olah raga bulu tangkis mengaku kecewa dengan kejadian tersebut, pasalnya para duta olah raga Kota Lhokseumawe itu hanya diberikan celana, jaket dan topi untuk berangkat ke Aceh Barat, terlebih lagi dengan kondisi peralatan olah raga yang tidak sesuai standar.

Hal itu berbanding terbalik dengan keberangkatan para atlet di tahun-tahun sebelumnya yang diberikan pakaian lengkap dan peralatan olah raga yang sesuai.

“Kita sangat kecewa dengan kejadian ini pasalnya tahun ini para Kontingen Olahraga hanya diberikan celana, jaket dan topi untuk berangkat ke Aceh Barat, berbeda dari tahun sebelumnya yang diberikan lengkap dari ujung kaki ke ujung kepala dan sesuai dengan standar,” ungkap Reza Fahlevi, Pelatih Cabor Bulu Tangkis.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata, Kota Lhokseumawe, Ramli, terkesan tutup mata dengan adanya kritikan para pelatih dan menganggap persoalan itu merupakan hal biasa.

Bahkan saat disinggung terkait sejumlah atlet yang menggunakan sendal jepit saat keberangkatan, Ramli Berdalih bahwa mereka semuanya telah mengenakan sepatu,  sehingga dirinya meminta para wartawan untuk membahas persoalan ini di lain kesempatan, karena saat ini dirinya hanya fokus pada keberangkaatan para atlet menuju POPDA.

Pernyataan Ramli tersebut jelas berbanding terbalik dengan kondisi di lokasi pelepasan para atlet, mereka yang mengenakan sendal jepit diminta untuk berdiri di barisan belakang, sedangkang yang mengenakan sepatu pada barisan depan.

Kendati dinilai bermasalah, Ramli tetap berjanji akan memberikan bonus bagi para atlet maupun pelatih yang berprestasi diajang POPDA tersebut.

“Terkait itu nantik kita diskusikan karena hal itu sudah ada yang tangain jadi dalam hal ini kita tidak membicarakan terkait hal itu, yang kita bicarakan tetang keberangkatan anak ke Melaboh itu saja,” uncap Ramli, Kepala Dinas Disporapar Kota Lhokseumawe.

Untuk diketahui, 153 atlet yang diberangkatkan ke Aceh Barat diantaranya 12 atlet dari cabor atletik, 18 orang atlet sepak bola, 20 orang atlet bolla volly, 20 orang bola basket, 5 orang cabor takraw, dan 15 atlet pencak silat.

Selanjutnya Pemko Lhokseumawe juga memberangkatkan 8 atlet bulu tangkis, enam atlet tenis lapangan, 8 atlet tenis meja, 13 atlet karate, 13 atlet taekwondo, dan 15 orang atlet panahan.

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments