Lhokseumawe – Pujatvaceh.com – Unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa dari sejumlah organisasi di Lhokseumawe ini, dimulai dengan aksi bakar ban dan orasi secara bergantian di simpang Taman Riyadhah, daerah setempat. Kemudian mereka melanjutkan aksi long macrh menuju gedung DPRK Lhokseumawe, sambil meneriakkan yel-yel dan membawa sejumlah alat peraga yang bertuliskan kritikan terhadap kebijakan pemerintah.

Dalam aksinya itu, mereka menyampaikan sejumlah poin tuntutan seperti menolak kenaikan harga BBM dan gas LPG, meminta pemerintah untuk menyelesaikan masalah kelangkaan solar dan minyak goreng, dan menolak kenaikan harga bahan pokok. Selain itu, mereka menolak kenaikan pajak PPN 11 persen hingga menolak wacana penundaan pemilu, hingga wacana tiga periode masa jabatan presiden.

Para pengunjuk rasa menilai, dengan kondisi yang dialami masyarakat saat ini, sangat tidak relevan jika pemerintah melayangkan isu penundaan pemilu, atau menambah periode masa jabatan presiden. Sehingga mereka meminta pihak DPRK agar menyampaikan tuntutan mereka tersebut kepada pemerintah pusat.

“Kami dari aliansi Cipayung plus Lhokseumawe Aceh Utara ada 6 tuntutan yaitu menolak kenaikan harga BBM dan LPG, menolak wacana penundaan pemilu atau presiden 3 periode, menyelesaikan permasalahan kelangkaan solar, selesaikan kelangkaan minyak goreng, tolak kenaikan pajak PPN 11%, dan tolak kenaikan harga bahan pokok“ ujar Aris Munandar, Koordinator Aksi.

Sementara itu, Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf, saat menjumpai pengunjuk rasa, menyampaikan, pihaknya akan menyampaikan semua tuntutan mahasiswa kedapa DPR Aceh, hingga ke tingkat DPR-RI.

“Kami dari lembaga DPRK Lhokseumawe terkait petisi yang baru saja kami tandatangani dan kami akan mengirimkan semua yang menjadi tuntutan dari pada kawan mahasiswa kepada lembaga terkait dalam hal ini terutama DPRA, DPR RI, dan DPD dan kepada bapak presiden“ kata Ismail A Manaf, Ketua DPRK Lhokseumawe.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini