Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Kondisi jalan lintas Eumbang-Peunteut, yang merupakan jalan penghubung antar tiga kecamatan serta menjadi jantung aktivitas bagi masyarakat pedalaman Aceh Utara dan Lhokseumawe cukup memprihatinkan. Jalan yang rusak parah ini membuat warga harus ekstra hati-hati saat melintas, bahkan warga mengaku kondisi seperti ini sudah terjadi sejak dua puluh tahun terakhir.

Truk pengangkut sawit dan material galian C diduga menjadi penyebab utama kerusakan jalan penghubung antar kecamatan Syamtalira Bayu, Blang Mangat, dan Geurudong Pasee ini. Kondisi kerusakan jalan semakin diperparah saat musim penghujan, jalan yang berlubang akan digenangi air layaknya kubangan kerbau dan tentunya membahayakan warga yang melintas.

Kesal dengan kondisi tersebut, puluhan warga melakukan aksi blokade atau menutup akses jalan tepatnya di Desa Alue Majrun, kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, agar tidak bisa dilalui oleh dum truk yang mengangkut material galian C, sejak selasa kemarin.

Ishak, salah seorang warga mengaku, aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah dan pengusaha tambang, yang terkesan tidak peduli dengan keluhan yang dialami masyarakat. Bahkan sebelumnya, warga telah melaporkan kerusakan jalan tersebut ke sejumlah dinas terkait, namun tidak ada respon.

“Ini kita melakukan penutupan jalan ini agar masyarakat tidak merasakan abu yang sangat meresahkan yang diakibatkan mobil dum truk yang keluar masuk jalan desa sehingga dapat merusak jalan. Dum truk tersebut mengangkut pasir. Kami sudah melaporkan tetapi tidak ada respon dari pihak pemerintah ” kata Ishak, Warga.

Merespon keluhan masyarakat di tiga kecamatan tersebut, anggota DPD RI asal Aceh, Haji Sudirman langsung mendatangi lokasi penutupan jalan, pada selasa kemarin. Terkait dengan keluhan masyarakat tersebut pria yang kerap disapa dengan sebutan Haji Uma itu mengaku sudah pernah melakukan mediasi dengan sejumlah steakholder terkait, agar dum truk pengangkut hasil galian C tersebut dapat dialihkan ke rute alternatif lain.

Kendati sudah ada kesepakatan, namun masih ada dum truk pengangkut material galian C yang melintas di jalan tersebut, sehingga membuat masyarakat kesal. Tak hanya ke lokasi penutupan jalan, Haji Sudirman juga langsung mengunjungi lokasi galian C di kecamatan Geurudong Pasee, untuk melakukan peninjauan.

Di lokasi, banyak ditemukan aktivitas galian C yang belum mengantongi izin, sehingga dirinya meminta seluruh pemilik galian C untuk mengurus perizinan ke Banda Aceh. Dirinya juga berharap kepada pemerintah untuk menanggapi keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut.

“Menyahuti keluhan masyarakat, yang pertama yaitu penutupan jalan yang dilakukan masyarakat yang merasakan dampak dari kerusakan jalan dan atas angkutan truk yang membawa pasir dan batu. Hari ini kita turun bersama kapolsek beserta muspika, pak camat dan juga mukim dan stakeholder lain di 3 kecamatan ini untuk melihat tambang-tambang atau galian C ini. Kemaren kita sudah melakukan rapat dan koordinasi serta kesepakatan bahwa masyarakat sekitar ini meminta untuk semua truk-truk yang mengangkut batu dan pasir itu tidak boleh lagi melewati jalan ini karena jalan ini sudah sangat parah rusaknya dan masyarakat sudah terkena dampaknya seperti debu” ujar H. Sudirman, Anggota DPD RI Asal Aceh.

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments