Aceh Besar – Pujatvaceh.com –Anda mungkin sudah mengetahui bahwa infeksi HIV/AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Karena itulah, HIV/AIDS dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi. Lantas, apa saja komplikasi HIV/AIDS ini?

Salah satu penyakit yang sering kali menjadi komplikasi HIV/AIDS adalah kandidiasis. Kandidiasis merupakan infeksi jamur yang mudah menyerang seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS. Kandidiasis ini akan menimbulkan ruam pada kulit di beberapa bagian tubuh.Selain kandidiasis, ada beberapa penyakit lainnya yang timbul sebagai komplikasi HIV/AIDS.

7 Jenis Penyakit yang Menjadi Komplikasi HIV/AIDS

Sebagai penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, infeksi HIV/AIDS diketahui dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Mulai dari komplikasi penyakit ringan hingga berat bisa jadi akan muncul dan memengaruhi kesehatan orang dengan HIV/AIDS atau ODHA.

Beberapa penyakit yang menjadi komplikasi HIV/AIDS ini di antaranya kandidiasis, pneumocystis pneumonia (PCP), tuberkulosis, hingga demensia. Ini dia penjelasan lengkap dari macam-macam komplikasi dari infeksi HIV/AIDS.

1. Kandidiasis

Kandidiasis merupakan komplikasi dari infeksi HIV/AIDS yang timbul karena adanya infeksi jamur bernama Candida albicans. Infeksi jamur ini dapat terjadi pada permukaan kulit, mulut, serta alat kelamin. Gejala dari kandidiasis yang muncul akan beragam, tergantung di area tubuh mana infeksi jamur tersebut terjadi.

Ketika infeksi jamur terjadi di mulut, gejala kandidiasis yang timbul adalah munculnya bercak putih pada lidah, pipi bagian dalam, serta langit-langit mulut. Selain itu, kandidiasis pada mulut ini akan menyebabkan penderitanya merasa nyeri ketika menelan.

Ketika terjadi pada alat kelamin, gejala kandidiasis yang timbul yaitu munculnya rasa nyeri serta terbakar ketika buang air kecil. Selain itu, kandidiasis yang terjadi pada alat kelamin wanita akan memunculkan keputihan (vaginal discharge) tidak normal.

Jika terjadi di permukaan kulit, kandidiasis akan menyebabkan rasa gatal hebat serta munculnya ruam pada bagian lipatan, seperti selangkangan, ketiak, dan lain sebagainya.

2. Pneumocystis Pneumonia (PCP)

Komplikasi HIV/AIDS selanjutnya adalah pneumocystis pneumonia atau PCP. PCP muncul karena adanya infeksi jamur Pneumocystis jirovecii pada organ paru-paru penderita. Infeksi jamur tersebut akan mengakibatkan peradangan paru-paru.

PCP ini cukup berbahaya dan akan muncul apabila ODHA tidak melakukan pengobatan sama sekali untuk infeksi HIV/AIDS yang dideritanya.

3. Tuberkulosis (TB)

Komplikasi HIV/AIDS berikutnya yaitu tuberkulosis atau TB. Tuberkulosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis di dalam paru-paru. Karena itulah, gejala tuberkulosis yang biasa muncul adalah batuk kronis dan sesak napas.

4. Meningitis Kriptokokus

Meningitis kriptokokus merupakan komplikasi HIV/AIDS yang muncul karena adanya infeksi jamur Cryptococcus neoformans dan Cryptococcus gattii pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Apabila tidak diobati, meningitis kriptokokus bisa mengakibatkan kondisi yang cukup serius, seperti gangguan pendengaran, kerusakan otak, hingga koma.

5. Infeksi Cytomegalovirus

Cytomegalovirus (CMV) merupakan jenis virus herpes yang dapat menginfeksi seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah dalam kurun waktu lama.

Jika tidak ditangani sedini mungkin, ODHA yang terjangkit infeksi cytomegalovirus bisa mengalami gangguan penglihatan karena adanya peradangan retina, pneumonia akut, masalah pencernaan, dan ensefalitis (radang otak).

6. HIVAN (HIV-Associated Nephropathy)

HIVAN atau HIV-Associated Nephropathy merupakan gangguan ginjal yang muncul sebagai komplikasi HIV/AIDS. Kondisi kesehatan ini mengakibatkan terjadinya peradangan pada glomerulus ginjal, sehingga penyaringan darah oleh ginjal menjadi terganggu.

7. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis merupakan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Parasit tersebut biasanya ditemukan pada kotoran kucing.

Jika parasit ini menginfeksi orang dengan imun tubuh yang lemah, toksoplasmosis dapat menyebabkan peradangan otak atau ensefalitis. Di mana, ensefalitis ini akan membuat penderita mengalami gangguan penglihatan, gangguan untuk berbicara, kejang, atau bahkan koma.

Demikian ulasan mengenai komplikasi HIV/AIDS yang penting untuk Anda kenali sebagai bentuk kewaspadaan.

Untuk menghindari komplikasi tersebut, orang dengan HIV/AIDS atau ODHA harus menerapkan pola hidup sehat sebaik mungkin. Selain itu, ODHA perlu melakukan kontrol rutin dengan dokter terkait apabila mengalami komplikasi HIV/AIDS.

Lakukan kontrol rutin dengan dokter profesional di Siloam Hospitals terdekat. Jangan ragu melakukan konsultasi medis di Siloam Hospitals sebab layanan kami telah dilengkapi oleh tenaga medis ahli dan sudah berpengalaman di bidangnya.[Siloamhospital]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini