Stockholm – Pujatvaceh.com – Pada akhir bulan puasa lalu tepatnya 01 Mei adalah peringatan hari buruh sedunia. Namun ada yang menarik yang terjadi di Swedia, aktivis Aceh Sumatera National Liberation Front (ASNLF) yang bermukim di Stockholm justru ikut melakukan pawai.
Peserta aksi dari ASNLF didominasi oleh generasi muda Aceh yang lahir di luar negeri, dan mereka berbaur dengan peserta aksi dari Eropa. Mereka ikut mengibarkan bendera bulan bintang yang identik dengan Bendera Aceh, yang mereka klaim sebagai bendera Aceh Merdeka.
Disamping itu, juga terdapat bendera Papua dan Maluku Merdeka bersama bendera UNPO (Unrepresented Nations And Peoples Organization).
Aksi mereka ikut bergabung bersama barisan Simpatisan Partai Sosial Demokrat, yakni partai terbesar di Swedia. Berawal di taman Humle Garden, kemudian berorasi sambil berjalan menuju kawasan Ban Torget sekitar 3 kilometer sambil mengusung poster.
Aksi demonstrasi damai ini sudah berlangsung setiap tahun, sehingga menjadi tradisi hingga berganti generasi bagi warga Aceh yang lahir dan besar di Skandinavia tersebut. pawai berlangsung tertib dan juga dikawal oleh pihak kepolisian lokal dan aktivis Partai Sosial Demokrat.
Salah seorang aktivis senior, Komite Papua Barat Merdeka di Swedia, Hendrik Amahorsej, yang juga ikut dalam barisan warga Aceh, sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan penentuan nasib sendiri terhadap masa depan Aceh.
hendrik menyatakan bahwa meskipun di bulan puasa/ warga aceh di luar negeri harus tetap aktif karena perjuangan rakyat aceh belum selesai dalam menentukan nasibnya sendiri// selain itu dirinya juga mengkhawatirkan eskalasi konflik yang tinggi di papua //
“Rakyat Aceh mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hingga kini belum selesai persoalan hingga terus harus diangkat, meskipun di bulan puasa, puasa merupakan persoalan lain akan tetapi perjuangan harus jalan terus” Ujar Hendrik Amahorseja, Aktivis Komite Papua Barat Merdeka di Swedia.