Banda Aceh – Pujatvaceh.com – Siswa SMA Modal Bangsa Banda Aceh berinisial P (16) mengalami luka memar hingga pendarahan di bagian kepala, diduga akibat pengeroyokan dan aksi bullying yang dilakukan kakak kelasnya di sekolah itu.
Atas kejadian itu, orang tua P bernama Purnama Hadi AR, melaporkan kasus pengeroyokan tersebut ke Polresta Banda Aceh.
“Kita sudah laporkan ke polisi terkait pemukulan dan bullying yang dilakukan siswa di sana, Anak saya sudah jatuh ke lantai masih dipukuli dan ditendang juga” kata Purnama, orang tua P, kepada wartawan dalam konferensi pers yang di Sekretariat Bersama (Sekber) Wartawan di Banda Aceh, Kamis (31/8/2023).
Purnama menjelaskan, kasus pengoroyokan terhadap anaknya terjadi pada 20 Juli 2023. Kejadiannya berawal saat kakak kelas korban mengumpulkan mereka setelah pengajian, sekitar pukul 22.00 WIB. Korban disuruh berdiri, lalu dipukul di sekujur tubuhnya. Bahkan saat terjatuh di lantai, korban masih juga ditendang di kepalanya. Dalam konferensi pers itu, Purnama Hadi memperlihatkan hasil rontgen yang memperlihatkan luka memar di tubuh korban.
Saat itu, kata Purnama, ia sudah melaporkan kasus tersebut ke sekolah. Namun, menurut dia, tidak ada respons terhadap hal itu. Sehingga, keluarga memutuskan melaporkan aksi pemukulan tersebut ke kantor polisi.
Parahnya lagi, sambung Purnama, setelah anaknya ke luar dari rumah sakit dan kembali ke sekolah, aksi bullying terhadap anaknya dilakukan lagi. Bahkan, ada guru yang ikut melakukan aksi bullying.
“Waktu masuk sekolah lagi (setelah ke luar dari rumah sakit), masih juga diperlakukan seperti itu. Bahkan ada guru yang ikut bullying anak saya, Kami berharap aparat penegak hukum bisa bertindak. Kami tidak ingin siswa-siswa lainnya di sana juga menjadi korban yang sama, seperti anak saya” kata Purnama.
Karena itu, ia berharap pihak aparat penegak hukum bisa merespons laporan tersebut dan menindak aksi-aksi yang tidak baik di kalangan siswa sekolah tersebut.
Saat ditanya wartawan, kenapa baru sekarang melapor ke polisi, Purnama mengatakan, ia dan keluarganya menunggu niat baik dari para pelaku. Namun, sampai anaknya ke luar dari rumah sakit sampai saat ini, tidak ada niat baik sama sekali dari para pelaku dan keluarga mereka.
Sumber : serambinews.com