Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Sejumlah nelayan di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara mengeluhkan pencemaran limbah di air laut yang diduga berasal dari limbah PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) sejak 2 hari yang lalu, sehingga menyebabkan ikan-ikan di perairan Pelabuhan Krueng Geukuh Aceh Utara mati.

Dampak lain terjadinya pencemaran Amoniak, para nelayan yang kesehariannya mencari ikan di kawasan Pelabuhan Krueng Geukuh Aceh Utara tersebut juga mengkhawatirkan terjadi keracunan apabila mengkonsumsi ikan hasil tangkapan dari pelabuhan itu.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, para nelayan terpaksa mencari ikan ke lokasi yang lebih jauh. Berdasarkan informasi dari nelayan, limbah tersebut diketahui sejak 2 hari atau pada hari Senin (8/2/22) malam,

Hingga saat ini limbah tersebut masih terlihat di dasar air, bahkan setelah limbah masuk ke lokasi itu, dalam hitungan jamsaja  terlihat ikan di area itu mati dan mengapung akibat tercemarnya air laut.

“Terjadi pembuangan limbah dari PT. PIM yang mengakibatkan terdamparnya ikan-ikan mati karena kebocoran Amonia, ini telah terjadi sejak 2 hari yang lalu,” ungkap M. Isa, warga Tambon.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Utara, Teuku Cut Ibrahim, menyebutkan bahwa saat ini tim sedang melakukan verifikasi kebenarannya di lokasi, apakah ikan mati mengandung limbah atau faktor alam.

Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penanganan lanjutan, jika terbukti mengandung limbah perusahaan maka perusahaan akan dikenakan sanksi hukum.

“Setelah kita terima informasi terkait dugaan pencemaran air di sekitar kawasan Dewantara, lalu kita berdiskusi dengan tim dan turun ke lapangan untuk dilakukan verifikasi. Setelah diuji nanti, baru diketahui apakah ikan mati karena faktor alam atau terkena zat kimia” kata T. Cut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini