Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Sejumlah warga yang kehilangan tempat tinggalnya akibat di terjang banjir di Kecamatan Langkahan pada Januari 2023 lalu hingga saat ini masih menanti bantuan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk merelokasinya, seperti yang terjadi di Dusun Alue Mirah, Desa Leubok Pusaka Kecamatan Setempat, sebanyak 25 unit rumah hilang tersapu banjir, sebagian rusak parah bahkan ada yang rata dengan tanah.
Sebelumnya, Abdul Wahab selaku ketua Tuha Peut Gampong Leubok Pusaka Kecamatan Langkahan mengatakan, pasca banjir yang menerjang desanya pada Januari 2023 lalu menyebabkan 85 unit rumah warga roboh serta rusak berat dan 25 diantaranya hilang total terbawa arus. Namun hingga saat ini juli 2023 belum adanya tanda-tanda perhatian dari pihak pemerintah setempat.
“Rumah masyarakat yang hanyut dan roboh itu berjumlah 85, sedangkan yang hanyut total dan terbawa arus adalah 25 unit, selebihnya roboh. Sehingga sebagian masyarakat belum kembali ke rumahnya masing-masing dan terpaksa mengungsi di tempat pengungsian yaitu di balai desa“ kata Abdul Wahab, Ketua Tuha Peut.
Dirinya menambahkan, 25 kepala keluarga yang rumahnya terbawa arus banjir hingga saat ini masih menumpang di rumah kerabat ataupun warga yang lain, padahal sebelumnya Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah saat berkunjung ke lokasi telah berjanji untuk mencari solusi dan menangani kembali rumah warga yang terimbas akibat banjir, namun hingga saat ini belum ada tanda- tanda terealisasinya hal tersebut.
“Disuruh data, nanti pendekatannya kita cari apakah melalui baitul mal atau perkim yang penting data dulu yang hanyut, jika sudah ada data nanti Inshaa Allah kita tindaklanjuti. Kalau rumahnya masih ada pasti kita rehab, kalau rumahnya tidak ada tinggal dengan tanah maka kita bangun baru. Makanya kita data dulu berapa rumah yang kita bangun baru, berapa rumah rehab harus kita lihat dulu datanya“ tutur Azwardi Abdullah, Pj Bupati Aceh Utara.
Warga berharap semua pihak bisa lebih serius memberikan perhatian terhadap kondisi masyarakat Aceh Utara yang saat ini memprihatinkan.
