Keterangan Gambar: Kasi Penmad Kemenag Aceh Besar Suryadi S.Ag Menyerahkan Donasi Secara Simbolis Kepada ACT Banda Aceh, Jumat, (28/5).

Aceh Besar – Kementerian Agama Aceh Besar melalui Madrasah di Kabupaten Setempat menggelar acara penggalangan dana untuk Palestina. Acara ini dipusatkan di Komplek Madrasah Terpadu di Desa Tungkop, Darussalam Kabupaten Aceh Besar, Jumat (28/5).

Total dana terkumpul mencapai Rp. 112.829.000. Dengan rincian, sumbangan dari rekanan erlangga satu juta rupiah dan masmedia satu juta rupiah. Dan untuk dana yang terkumpul pada event yang digelar hari ini (28/5) sebesar Rp. 829.000 rupiah.

Acara yang digagas oleh Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Ibtidaiyah (KKG PAI MI) Aceh Besar ini bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Banda Aceh.

Acara galang dana ini dipandu oleh moderator Rifki Ismail, S.Ag Ketua KKG PAI MI Aceh Besar dan kemudian kata-kata sambutan disampaikan oleh Kakankemenag Aceh Besar H. Abrar Zym, S.Ag., MH. Hadir sebagai pembicara Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof. H. Farid Wajdi Ibrahim., MA.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Besar dalam Sambutannya Mengucapkan Apresiasi dan ucapan terimakasih Banyak Kepada Kelompok Kerja Madrasah K2M MI/MTs/MA dan seluruh Kepala Madrasah di lingkungan kantor kementerian Agama Kab. Aceh Besar yang telah membantu menggalang Donasi, hingga Mengikuti secara keseluruhan Kegiatan Madrasah Aceh Besar Peduli Palestina dengan khidmat dan berjalan secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

Terkait pernyataan salah satu tokoh nasional AM Hendropriyono yang menyatakan bahwa urusan Palestina bukan urusan Indonesia. Kepada pujatvaceh.com, Prof H. Farid Wajdi Ibrahim, MA mengatakan, pernyataan tersebut merupakan pendapat pribadi tokoh tersebut.

Namun, tambah prof. Farid, sebagai tokoh publik hal ini menjadi aneh. Karena disaat berbagai lembaga maupun perorangan di Indonesia maupun Dunia sedang beramai-ramai mengumpulkan donasi untuk membantu rakyat palestina, tokoh publik tingkat Nasional malah berbicara seperti itu.

“Mungkin itu pendapat pribadi, karena dia kontra akan palestina, tapi ini aneh karena dunia pun saat ini sedang membantu palestina yang dilanda konflik dengan israel, tidak sepatutnya dia berbicara seperti itu,”urai Prof. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA. Guru Besar UIN Ar-raniry.

Kata dia, dirinya tidak dapat mentoleril pernyataan itu dan mengecam pernyataan tokoh nasional tersebut.

“Kita tidak mentoleril dan mengecam pernyataan tersebut,”katanya.

Untuk Pemerintah Aceh sendiri, sebut Prof. Farid, telah berjalan on the track. Dibuktikan dengan kecaman dan kutukan dari Gubernur Aceh terhadap serangan israel. Kemudian Menteri Luar Negeri juga sudah mengecam Negara Zionis.

“Kita di aceh aman-aman, kita sudah bergerak mengutuk kebiadaban zionis, Gubernur Aceh sudah keluarkan Kecaman, Begitu juga menlu RI, jika dibawah-bawahnya berkata lain, itu mungkin ada yang salah minum obat,”urainya dengan serius.

Sementara itu, Furqan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Banda Aceh menuturkan, ACT telah mendistribusikan sejumlah bantuan kepada rakyat Palestina berupa bantuan medis, pangan, dan hunian sementara. Kemudian ACT juga menyediakan bantuan air bersih untuk Palestina yang terdampak serangan dari Negara zionis Israel.

“Alhamdulillah, setiap bantuan yang diterima bisa dilihat di akun-akun medsos act, bahwa bantuan tersebut sudah didistribusikan dengan baik,”Ujar Furqan, Staf Act Banda Aceh.

Saat ini act telah memilik kantor cabang di Gaza Barat Palestina. Hal ini berarti semua bantuan akan tersalurkan tepat sasaran dan sistematis.

“Alhamdulillah teman-teman act yang ada disana (palestina) , hingga hari ini diberikan kelancaran dalam proses pendistribusian bantuan dari rakyat indonesia khususnya Aceh,”kata dia.

Melihat kondisi palestina, hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat palestina adalah bantuan medis, khususnya ambulan untuk mengangkut korban-korban serangan biadab israel.

“Hal urgent yang dibutuhkan disana mungkin ambulan untuk mengangkut saudara-saudara kita yang diserang israel, kemudian kami akan memprioritaskan pembangan rumah wakaf karena banyak rumah rakyat palestina hancur diserang zionis,”bebernya.

Seperti diberitakan oleh berbagai media, Negara zionis israel terus memborbadir negara palestina. Meski telah ada gencatan senjata, namun hanya bertahan 12 jam saja.

Gencatan senjata dengan Hamas salah satu sayap militer di Palestina digagas sendiri oleh israel, tapi kemudian dilanggar sendiri oleh negara zionis yahudi tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini