Aceh Barat – Pujatvaceh.com – Sebanyak 40 mahasiswa yang tergabung dalam Generasi Aceh Menggugat atau GAM, melakukan aksi demontrasi di Bundaran Simpang Pelor, dengan pengawalan ketat aparat kepolisian Polres Aceh Barat.

Aksi mahasiswa tersebut, sebagai bentuk pengawasan terhadap kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Praka RM, oknum anggota Paspampres dan dua rekannya Praka HS dan Praka J anggota Tni Angkatan Darat, terhadap Imam Masykur, warga Bireun.

Para mahasiswa tersebut berorasi secara bergantian dan membentangkan sejumlah kain putih serta kertas karton, yang bertuliskan berbagai kecaman dan kutukkan atas tindakan keji oleh tiga oktum TNI AD tersebut.

Selain itu, para mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal , untuk memperagakan bentuk penyiksaan dan kekerasan, yang diduga dilakukan oleh oknum paspampres terhadap korban Imam Masykur.

Koordinator aksi, Jhony Howord mendesak Panglima TNI untuk terbuka dalam mengusut kasus pembunuhan Imam Masykur, dan tidak ada yang ditutup tutupi, sehingga pelaku harus mendapatkan sanksi sesuai hukuman yang berlaku.

Dari pandangan kami bahwa kasus ini mungkin saja secara hukum ini sudah juncto keberapa, walaupun kita akui bahwa kasus ini adalah dari oknum tapi yang perlu kita kaji bahwa oknum ini harus benar-benar dihukum setimpal-timpalnya, terutama kita berharap lagi bahwa hari ini ada kami dengar, ada kami lihat bahwa sang panglima TNI hari ini mengatakan bahwa kepada pelaku berikan hukum mati ataupun paling minimalnya penjara seumur hidup, namun kami percaya kami sepakat tetapi kami ingin menagih kerena mulut itu beda dengan hukum, hukum itu bukan dilaksanakan pada perkataan seseorang” kata Jhony Howord, Koordinator Aksi.

Sebelum membubarkan diri, para mahasiswa mengajak semua elemen masyarakat Aceh, untuk mengawal kasus tersebut, agar keluarga korban mendapatkan keadilan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini