Aceh Barat  – Pujatvaceh.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kabupaten Aceh Barat, masih melakukan proses investasi dan kajian penyebab ambruknya jembatan gantung Cot Punti, Kecamatan Woyla Timur yang terjadi beberapa hari yang lalu.

Seperti yang dilansir Serambinews.com, Tim yang meninjau lapangan mengumpulkan data guna melihat komponen mana saja yang masih dapat digunakan dalam penanganannya ke
depan.

“Setelah selesai dilakukan kajian nanti kami infokan kembali,” kata Dr Kurdi, Kepala Dinas PUPR Aceh Barat.

Disebutkan, bahwa seluruh bangunan atas jembatan gantungnya jatuh ke sungai, yang dugaan akibat putusnya kabel utama pada blok angkur sisi kiri di Desa Cot Punti.  Kondisi tersebut menarik kabel sisi kanan menjadi lepas. Ia menambahkan, bahwa untuk daerah Panton, kabel utama (main) kabel masih posisi semula.

Untuk pylon (tiang) tidak mengalami kerusakan termasuk banguanan bawah pondasi.Berita sebelumnya, satu unit jembatan gantung penghubung antar kecamatan, Jumat (11/8/2023) sore dilapor ambruk ke sungai di lintasan Desa Cot Punti, Kecamatan Woyla Timur yang menghubungkan ke Desa Panton, Kecamatan Woyla Induk sama sekali tidak bisa digunakan lagi. Jembatan gantung sepanjang 160 meter tersebut ambruk ke sungai diduga akibat putusnya kabel utama penahan konstruksi jembatan tersebut, yang diduga sudah usang dimakan usia.

“Benar jembatan penghubung antara kecamatan di Desa Cot Punti kini ambruk ke sungai, sehingga akses di melalui jembatan tersebut sama sekali tidak bisa digunakan lagi,” ungkap Syarifuddin, Camat Kecamatan Woyla Timur.

Disebutkan, sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ambruknya jembatan tersebut, sebab saat kejadian tidak ada orang yang melintas di jembatan itu yang kini terendam membentangan sungai.

Keberadaan jembatan tersebut sebelumnya telah mempermudah akses masyarakat menuju ke ibu kota kabupaten dengan jarak yang sangat singkat, namun demikian meski jembatan tersebut tidak bisa digunakan lagi, akan tetapi masih ada jalan alternatif lainnya yang bisa digunakan, namun jarak yang lumayan jauh.

“Peristiwa ambruknya jembatan tersebut bukan karena diterjang banjir, tetapi memang ambruk secara tiba-tiba yang mungkin kurang perawatan atau karena sudah dimakan usia,” ungkapnya.

Kini jembatan sepanjang 160 meter tersebut terendam membentangi di daerah aliran sungai (DAS) Krueng Woyla itu, sudah dilakukan pengecekan langsung oleh tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat.

“Selain sudah kita lapor kepada bapak Pj Bupati Drs Mahdi Efendi kita juga sudah melaporkannya kepada Dinas PUPR Aceh Barat untuk dilakukan penangan kedepan,” Lanjut Syarifuddin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini