Lhokseumawe – Pujatvaceh.com Keluarga besar bangsawan aceh wilayah samudera pasai yang meliputi wilayah mulai dari kota Panton Labu Kabupaten Aceh Utara hingga ke Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen merayakan bersama, maulid Nabi Muhammad Sallahualaiwasalam.

Selain itu, juga ikut mengukuhkan T. Sofianus sebagai ketua Lembaga Keluarga Besar Teuku Dan Cut Samudera Pasai di Aula Hotel Lido Graha Kota Lhokseumawe pada minggu (19/12). Lembaga ini akan membangkitkan kembali khasanah adat dan budaya Aceh serta napak tilas sejarah kejayaan Aceh di masa lalu agar menjadi contoh bagi kemajuan Aceh kedepannya.

Sejumlah tokoh dari keturunan bangsawan Aceh ikut hadir diantaranya Bupati Bireuen Muzakkar A. Gani, Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi, Sekda Kota Lhokseumawe T. Adnan, T. Moni Alwi Direktur PD Bina Usaha dan Cut Ratna Istri Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, serta Tuanku Raja Muhammad Daud Bin Tuanku Muhammad Daud Syah.

Tidak kurang dari 700 peserta hadir dari berbagai wilayah samudra pasai mengikuti event ini, hal ini disampaikan oleh ketua panitia T. Nasrullah,

Bupati Bireuen Muzakkar A. Gani didaulat untuk melakukan peusijuek atau tepung tawar bagi Ketua Lembaga T. Sofianus dan sejumlah pengurus lainya, Peusijuek untuk mendapatkan berkah juga dilakukan oleh sesepuh keluarga besar bangsawan Aceh ini.

Sementara itu Teuku Rizasyah Mahmudi selaku dewan pengawas lembaga menyematkan selendang berwarna emas simbol kepemimpinan bangsawan kepada T. Sofianus yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Cabang Demokrat Kota Lhokseumawe dan juga sebagai Wakil Ketua DPRK Kota Lhokseumawe.

Pada kesempatan itu diserahkan juga penghargaan kepada tokoh inspiratif yang dianggap punya dedikasi dalam memajukan adat dan budaya serta melestarikan nilai sejarah seperti kepada Teuku Badruddinsyah, Sekda Kota Lhokseumawe Teuku Adnan menyerahkan penghargaan kepada Teuku Abdul Malik Budiman selaku tokoh yang dinilai punya dedikasi dan kontribusi dalam menjaga komunikasi dan melestarikan seni dan budaya.

Untuk kategori yang sama penghargaan juga diserahkan kepada Cut Ratna Sari yang diyakini telah banyak berkontribusi selama ini dalam menjalin komunikasi yang harmonis dengan publik sehingga mengharumkan nama bagsawan Aceh khususnya samudra pasai.

Selain itu publik juga dikejutkan dengan kehadiran tuanku Raja Muhammad Daud Bin Tuanku Muhammad Daud Syah, keturunan raja yang ditangkap dan dibuang ke Batavia oleh Belanda serta makamnya telah dipugar oleh Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum, tapi kehidupan keturunannya kini hidup memprihatinkan.

T. Sofianus berharap kedepannya lembaga ini selain untuk menjalin silaturahmi juga bisa saling bahu membahu mencari solusi berbagai persoalan sosial dan budaya serta adat istiadat yang tentunya berkontribusi khususnya peradaban untuk pembangunan Aceh kedepannya dan Indonesia pada umumnya.

Zaman modernisasi pada saat sekarang ini banyak yang hilang dari kebiasaan kita bahwa bagaimana maulid itu yang sebenarnya. Jika sekarang seperti yang disampaikan oleh Ustadz tadi, maulid saat sekarang ini identik dengan makan-makan tetapi maulid itu untuk bagaimana mempererat persaudaraan dan itu yang paling utama. Alhamdulillah di dalam kelembagaan ini kami ingin menyatukan keluarga besar kami dan kami menyatukan persepsi kami bekerja, dan hal tersebut bukan hanya di lembaga kami sendiri tetapi kami terapkan di daerah, negara dan bangsakata T. Sofianus, Ketua Lembaga Keluarga Besar Teuku Dan Cut Samudera Pasai.

Pada kesempatan itu sejumlah anak yatim juga mendapatkan santunan dari panitia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini