Kopenhagen – Pujatvaceh.com – Sejumlah perantau atau Diaspora Aceh yang tergabung dalam Organisasi Acheh-Sumatra National Liberation Front (ASNLF), melakukan aksi damai di Ibukota Denmark, Kota Kopenhagen, Kamis 3 Februari, terkait tragedi berdarah arakundo yang terjadi di Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur pada 23 tahun lalu.

Berlokasi di depan kantor PBB perwakilan Denmark di Kota Kopenhagen, tampak demonstran termasuk wanita dan anak-anak Aceh yang lahir dan besar di Denmark.

Aksi damai ini sebagai solidaritas dan bertujuan agar tidak melupakan tragedi berdarah arakundo, sebagai kasus pelanggaran HAM di Aceh yang terjadi saat konflik dulu, pada 3 Februari 1999 yang menewaskan sejumlah masyarakat sipil, namun sampai hari ini, belum ada penyelesaian terkait peristiwa tersebut.

Aksi damai pertama dilakukan di depan kantor PBB perwakilan Denmark di Kota Kopenhagen, aktivis ASNLF berorasi dalam berbagai bahasa, dan di akhir orasi mereka menyerahkan surat yang ditujukan kepada Sekjen PBB  António Guterres yang bermarkas di kantor pusat New York, Amerika Serikat.  Lalu beberapa jam kemudian mereka bergerak pindah berorasi di depan kantor KBRI di Kopenhagen.

Sama seperti tempat sebelumnya, mereka berorasi namun tidak menyerahkan surat ke KBRI, sebab para peserta demo fokus kepada orasi  tuntutan tuntaskan berbagai persoalan Aceh termasuk pelanggaran HAM berat.

Salah seorang aktivis perempuan ASNLF, Elva Susilawati mengatakan, pihaknya menolak lupa atas  kejadian pelanggaran ham berat masa lalu yang  belum diselesaikan,  namun mereka juga tidak mengharapkan tanggapan dari kantor KBRI di Kopenhagen.

Dengan aksi damai itu, Elva juga mengajak warga Aceh Diaspora lainnya untuk melakukan hal yang sama, sebagai wujud solidaritas untuk mengenang tragedi arakundo pada 23 tahun yang lalu.

“Kami dari pihak ASNLF pada dasarnya tidak ingin menolak lupa agar melupakan tragedi-tragedi kemanusiaan, yang dimana pelanggaran hak asasi manusia berat di Aceh belum diselesaikan itu sama seperti orasi kami tadi, kalau kepada KBRI kami tidak mengharap sama sekali. Kami sudah mengetahui sifat mereka, kami membuktikan solidaritas dengan demo di kota Denmark di tengah musim dingin semata mata untuk mengenang tragedi arakundo dan juga pembantaian rakyat Aceh lainnya. Semoga juga dilakukan oleh masyarakat Aceh dimanapun dia berada” Kata Elva Susilawati selaku aktivis perempuan ASNLF Denmark.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini