Aceh Timur – Pujatvaceh.com – Salah satu Vihara tertua di Asia Tenggara, milik keturunan Tionghoa, yang berada di kabupaten Aceh Timur, tepatnya di desa Gampong Jawa, kecamatan Idi Rayeuk, terlihat sepi dan tanpa aktivitas apapun, pada perayaan hari waisak. Perayaan Hari Waisak di Vihara Idi tidak dilaksanakan, dikarenakan keterbatasan umat Budha yang ada kota setempat.

Waisak adalah hari paling suci bagi umat Budha di Dunia maupun di Indonesia. Setiap tahun, Hari Waisak dirayakan pada tanggal yang berbeda-beda di bulan Mei, seperti halnya tahun 2021 lalu yang digelar pada tanggal 7 Mei, kini Waisak tahun 2022 dirayakan pada Senin tanggal 16 Mei 2022, akan tetapi perayaan hari Waisak di Yayasan Vihara Murni Sakti Idi tidak terlihat aktivitas jema’ah umat Budha merayakan hari Waisak tersebut.

Yauni San, Sekretaris Yayasan Vihara Murni Sakti Idi mengatakan, bahwa mereka belum pernah sama sekali merayakan hari Waisak namun kalau untuk hari Dewa sudah lima kali digelar.

Menurutnya, selama mereka tinggal di Aceh khususnya di Aceh Timur masyarakat Islam sangat toleransi terhadap mereka, bahkan mereka hidup dengan aman dan tenang yang sudah berpuluhan tahun tinggal di kota Idi.

“Hari ini tidak ada perayaan karena terbatas ummat, pada tahun-tahun sebelumnya juga tidak ada. Selamat berdirinya vihara ini kami tidak pernah menguraikan hari waisak namun Rehan lain seperti hari dewa ada“ kata Yauni San, Sekretaris Yayasan Vihara Murni Sakti Idi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini