Meulaboh – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) menyesalkan sikap PJ Bupati Aceh Barat yang tak peduli terhadap kondisi masyarakat yang terdampak bencana alam banjir di daerah setempat.
“Kemana PJ Bupati Aceh Barat saat warganya berenang-renang dalam banjir. Kita kecewa kepada pemerintah yang memilih Mahdi Efendi sebagai PJ Bupati Aceh Barat,” kata Koordinator YARA Aceh Barat, Hamdani, SH, M.H kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Dalam sepekan terakhir bencana alam banjir menerpa Aceh dan Aceh Barat khususnya, beberapa daerah lain yang juga saat ini dipimpin PJ kepala daerah, tapi Pj daerah lain hadir ke tengah masyarakat di saat warganya susah dan menangis dalam banjir.
Namun, Mahdi Efendi, diketahui tidak berada di daerah atau memang sembunyi karena malas keluar melihat warga yang terdampak banjir yang mayoritas mereka adalah rakyat miskin.
Malah, ia mengutus Sekda Aceh Barat Marhaban, S E melihat warga terdampak banjir, dengan hanya mengirimkan bantuan mie instan, padahal warga yang terdampak banjir ada yang sudah kelaparan tak bisa bekerja.
“Untunglah kami melihat ada respon cepat dari Kepolisian Aceh Barat turun membantu warga dan mengantarkan bantuan hingga mendirikan tenda dan dapur umum walaupun seadanya. PJ Bupati yang diharapkan warga, tapi malah Sekda Marhaban terus yang diperintah turun ke masyarakat, terus apa fungsinya PJ ini?,” tegas Hamdani.
Sejak dilantik menjabat PJ Bupati Aceh Barat, Yara terus melihat gerak dan aksi dari pejabat tersebut yang menurut dia sama sekali tidak berperan dalam roda pemerintahan.
Selama ini yang muncul ke permukaan hanya kegiatan-kegiatan seremonial di lingkup Pemkab Aceh Barat, malahan ada kasus pada Dinas Kesehatan tentang pelayanan yang buruk, itupun terkesan di abaikannya, hanya sebatas koordinasi entah dengan siapa.
“Kita mendesak Mendagri untuk mencabut SK PJ Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi. Percuma dipercayakan pemerintah pusat, tetapi realita di lapangan tidak ada yang signifikan dikerjakannya,” desak Hamdani. (*)