Banda Aceh – Pujatvaceh.com – Anggota DPR-RI komisi IX melakukan kunjungan kerja spesifik ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA). Dari hasil kunjungan tersebut, setelah mendengar paparan dari berbagai instansi di Aceh yang fokus terhadap penanganan kasus gagal ginjal akut yang umumnya menyerang anak usia 0-18 tahun mulai melandai.

Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI, Emanuel Melkiades Leka Lena mengatakan, kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Aceh sudah terkendali berdasarkan hasil dari paparan dari berbagai pihak.

Faktor utama banyaknya pasien gagal ginjal akut tersebut terindeksi dari konsumsi sirup yang terindikasi kadar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) sudah tertangani dengan baik dengan cara penghentian pemberian dan penjualan obat sirup.

“Dapat kami simpulkan bahwa kasus gagal ginjal di Aceh saat ini sudah mulai tertangani karena kita lihat bahwa faktor utama banyaknya pasien gagal ginjal akut ini karena akibat dari konsumsi obat sirup yang terindikasi mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) sudah ditangani dengan cara penghentian penyaluran obat sirup tersebut,” kata Emanuel.

Direktur Utama RSUDZA, dr. Isra Firmansyah juga memaparkan penanganan terhadap kasus tersebut di Rumah Sakit Zainoel Abidin yang merupakan rumah sakit rujukan daerah. Isra mengatakan, per November ini pasien rujukan kasus gagal ginjal tidak mengalami peningkatan.

Sejak Juni hingga Oktober 2022 kasus gagal ginjal mencapai 30 orang, dari jumlah tersebut yang sembuh dan sudah pulang ada 6 orang, 22 orang dinyatakan meninggal dunia dan saat ini di Rumah Sakit Zainoel Abidin masih ada 2 pasien lagi yang sedang menjalani perawatan.

“Saat ini ada 2 pasien yang masih dirawat yang berasal dari Aceh Selatan dan dari Pidie. Dari awal masuk dalam kondisi penyakitnya sudah berat, setelah diberikan obat kondisinya semakin baik,” ucap dr. Isra.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini