31 C
Banda Aceh
Sabtu, 27 Juli, 2024

Jaga Warisan intelektual Masa Lalu,  Mahasiswa Aceh Besar Gelar “Meudrah” Hikayat Prang Goumpeni di Yogyakarta

Newspaper Theme

Terkininew
Berita terkini

Newspaper Theme

Jaga Warisan intelektual Masa Lalu,  Mahasiswa Aceh Besar Gelar “Meudrah” Hikayat Prang Goumpeni di Yogyakarta

Yogyakarta – Pujatv.com : Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Aceh Besar Yogyakarta (KABY) menyelenggarakan “Meudrah” karya sastra perang Aceh. Kegiatan yang diselenggarakan di Yogyakarta ini mengangkat Hikayat Prang Goumpeni karya Abdul Karim atau yang lebih dikenal dengan Do Karim. Do Karim merupakan sastrawan Aceh ternama yang bermukim di Keutapang Dua, Aceh Besar. Hikayat Prang Goumpeni ini dikarang di masa Perang Aceh melawan Belanda.

Ketua KABY, Muhammad Mufariq, menjelaskan bahwa kata Goumpeni dalam karya Do Karim mengacu pada Pemerintah Kolonial Belanda. “Kata ini diadopsi dari “Compagnie” pada VOC, yaitu aliansi dagang Belanda yang menginvasi Nusantara pada abad ke-17.

Di dalamnya karya sastra tersebut memuat kisah yang menceritakan perjuangan heroik masyarakat Aceh Besar melawan penjajahan Belanda. Namun ditengah arus modernisasi yang terus mengalir di Aceh, keberadaannya semakin terancam dan terpinggirkan. Banyak orang Aceh yang hanya sekadar tahu namanya , tetapi jarang yang membaca isinya.” Ungkap Mufariq.

 

Lebih lanjut ia mengajak para generasi muda Aceh khususnya perlu kiranya memberikan perhatian pada warisan intelektual masa lalu. “Tanyoe tanyoe jinoe yang muda, ka jatah tanyoe ta lestarikan keuneubah indatu awai, salah saboh jih mahakarya sastra hikayat prang goumpeni nyoe, harapan kamoe lheuh ta meudrah ngon ta tuleh ulang teuma, beujeut keu leubeh mudah bak ta pelajari ukeu, dan talake doa hikayat nyoe beu jithee ban sigom donya”. Ucap Ketua Umum KABY tersebut.

 

Dalam upaya pembelajaran karya sastra ini, KABY mengadopsi konsep “meudrah”. Meudrah adalah merupakan model pembelajaran tradisional yang selama ini berkembang secara kultural di Aceh. Kata Meudrah berasal dari bahasa arab درس yang berarti belajar. Mufariq mengatakan, KABY ikut berperan dalam melestarikan kebudayaan Aceh di luar daerah.

 

Dalam kesempatan ini KABY juga bekerja sama dengan Center for Hikayat Studies @hikayat.studies dalam melakukan penulisan ulang naskah tersebut ke dalam ejaan yang telah disempurnakan. Transliterasi ini penting untuk memudahkan pembaca masa kini dalam memahami naskah teks masa lalu yang masih dalam ejaan lama. Dengan begitu karya sastra tersebut dapat bermanfaat dan mampu menjangkau audiens yang lebih luas.

 

Langkah selanjutnya yang diambil oleh KABY adalah memulai proses penulisan ulang Hikayat Prang Goumpeni. Dengan tujuan untuk membuatnya lebih terstruktur dan dapat dipahami oleh pembaca modern, upaya penulisan ulang ini bertujuan untuk menjaga relevansi karya sastra ini bagi generasi masa kini dan mendatang.(*)

Via*

Dubes Perancis Kunjungi Stand Booth PNL di Acara JWG Indonesia – Perancis 2024

Dubes Perancis Kunjungi Stand Booth PNL di Acara JWG Indonesia - Perancis 2024 Surabaya -  Pujatv.com: Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia, Timor Leste dan...

Dosen Ilmu Komunikasi IAIN Langsa Raih Gelar Doktor di UNPAD

Bandung - Pujatvaceh.com - Dosen Ilmu Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Langsa sekaligus Ketua Program...

Dekan Fakultas Teknik Universitas Almuslim Jadi Nara sumber  Kuliah Umum di Fakultas Teknik Universitas Mataram

Dekan Fakultas Teknik Universitas Almuslim Jadi Nara sumber  Kuliah Umum di Fakultas Teknik Universitas Mataram Mataram-Pujatvaceh.com: Dr. Ir. Romaynoor Ismy, MT., IPM., ASEAN.Eng, Dekan Fakultas...

PNL Sukses Gelar International Conference di Kuala Lumpur Malaysia

PNL Sukses Gelar International Conference di Kuala Lumpur Malaysia   Kuala Lumpur – Pujatvaceh.com:  Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) untuk kelima kalinya sukses menggelar International Conference on...

POPULERnew
Berita terpopuler