Pasca dipasang oleh Satpol PP Kota Lhokseumawe yang dibantu unsur Kepolisian dan TNI, sejumlah warga yang terdiri dari kaum ibu merusak pamflet penutupan lokasi wisata di Pioneer Camp Gampong Rancong, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. (16/6)

LHOKSEUMAWE – PUJATVACEH – Pasca dipasang oleh Satpol PP Kota Lhokseumawe yang dibantu unsur Kepolisian dan TNI, sejumlah warga yang terdiri dari kaum ibu merusak pamflet penutupan lokasi wisata di Pioneer Camp Gampong Rancong, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. (16/6)

Aksi perusakan tersebut tidak hanya pada pamflet penutupan lokasi wisata, tapi juga menyasar pada papan pengumuman yang bertuliskan tanah ini milik negara juga diroboh warga.

Melihat kejadian ini, pihak Pemko Lhokseumawe masih bisa menahan diri untuk tidak bertindak represif terhadap warga, padahal sebelumnya warga dan petugas penertiban telah bernegosiasi termasuk juga dengan Camat Muara Satu.

Kapten Ronny Mahendra selaku Petugas Pendamping Penertiban mengatakan bahwa penutupan lokasi wisata ini karena tidak punya izin dari Pemko Lhokseumawe. Terkait penolakan dari warga itu adalah hal yang wajar namuun pihak pemerintah akan tetap memberikan pemahaman agar warga tertib aturan dan hukum.

“Untuk saat ini, Pioneer Camp kami tutup karena belum ada izin karena ini adalah aset negara. Persoalan masyarakat tidak terima itu biasa, yang jelas kami terus menghimbau agar masyarakat tidak melanggar hukum, ” jelas Kapten Ronny Mahendra, Petugas Pendamping Penertiban Pemko Lhokseumawe.

Sementara itu Ketua Ikatan Keluarga Blang Lancang (IKBAL), T Sultan Jufri yang mengelola lokasi wisata Pioneer Camp mengaku kecewa padahal sebelumnya kelompok wisata mereka telah dibina dan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Dirinya berharap agar penutupan tidak dilakukan karena warga sulit mendapatkan mata pencaharian terlebih lagi masih dalam masa pandemi Covid-19.

“Kami dari Ikatan Keluarga Blang Lancang juga mempunyai undangan dari Dinas Pemuda dan Olahraga untuk pemulihan UMKM saat Covid. Kita sangat sangat kecewa karena penutupan ekonomi masyarakat ini,” keluh T Sultan Jufri, Ketua Ikatan Keluarga Blang Lancang (IKBAL).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini